Senin, 07 Juli 2008

HATIKU, MAAFKAN AKU!


HATIKU, MAAFKAN AKU!
6 Juli 2008

Hatiku, mengapa engkau menangis? Apakah engkau telah mengetahui lemahnya diri ini, bodohnya diri ini dan apa engkau telah mengetahui tentang bobroknya diri ini? Maafkan aku hatiku, engkau harus merasakan akibat dari sebuah kesalahan yang telah diperbuat diri ini walaupun engkau telah mengingatkannya dulu.

Sampai kapan engkau akan mertapi ini semua? Tiada lagi yang dimiliki diri ini kecuali sebuah impian dan harapan sebagai gejolak ambisi yang selalu engkau pancarkan. Maafkan aku hatiku, engaku telah banyak memberikan bimbingan dan nasehat dalam perjalanan diri ini, sementara hanya sebuah penderitaan yang justru engkau dapatkan dari diri ini sebagi balasan atas semua kebaikanmu.

Diri ini yang dulu yakin, dengan percaya diri yang tinggi menatap kedepan setelah kesalahan yang pernah dibuatnya, tetapi kini meringkuk tak berdaya, bahkan untuk menatap kedepan saja diri ini sudah tidak sanggup lagi, tetapi engkau dengan sabar dan dengan kebaikanmu masih setia mendampingi diri ini untuk tetap melangkah dalam kehidupan ini. Hatiku, maafkan aku yang tidak pernah berfikir mendalam sebelum melakukan sesuatu.

Diri ini bukan tidak melakukan apa – apa untuk menebus semua kesalahan yang pernah diri ini lakukan terhadapmu hatiku, tetapi seperti yang engkau lihat bahwa semua usaha yang diri ini lakukan seperti berakhir sia – sia. Maafkan aku hatiku atas lemahnya diri ini dan maafkan atas semua kekurangan yang ada pada diri ini.

Maafkan aku hatiku apabila diri ini tidak dapat memenuhi segala tuntutanmu walaupun diri ini telah berusaha dengan seluruh tenaga yang dimiliki, mengorbankan harga diri demi mewujudkan apa yang engkau inginkan dengan harapan semua salah yang pernah diri ini dapat terhapus, tetapi maafkan aku hatiku kalau semua yang aku lakukan belum memenuhi semua tuntutanmu terhadap diri ini.

Hatiku, maafkan aku, ampuni aku! Engkau telah merias diri ini dengan cinta kasihmu hingga diri ini tidak dapat menolak apa yang engkau berikan tetapi, justru penderitaan yang telah aku berikan sebagai balasan cinta kasihmu untukku.

Maafkan aku hatiku kalau telah membuatmua menangis, ampuni aku kalau tidak dapat menebus kesalahan dan kebodohan yang telah dilakukan diri ini. Maafkan aku tidak mendengr nasehatmu, ampuni akau karena telah mengabaikanmu. Maafkan aku baru menyadarinya setelah semuanya terjadi, ampuni aku atas kebodohan yang ada pada diri ini.

Dengan seluruh kerendahan diri, aku mohon belas kasihan dan keluasan hatimu hatiku untuk memaafkan diri ini agar sedikit berkurang beban yang ada dipundakku. Begitu berat beban ini aku pikul hatiku, walaupun semuanya akibat dari ulah yang dilakukan diri ini, tetapi apakah memang sedikit belas kasih untuk diri ini benar – benar tidak ada?

1 komentar:

mAsShinE mengatakan...

siiiiiiiiiiiiiip