HARAPAN TIDAK SELAMANYA AKAN MENJADI KENYATAAN
Semarang, 13 Juli 2008
Saat hidup tidak lagi seperti apa yang diharapkan, permasalahan hidup selalu datang menghampiri dan kebahagiaan tidak juga kunjung datang, tetaplah bersabar dan berharap. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi esok dan apa rencana Tuhan selanjutnya terhadap diri kita, kita juga tidak pernah tahu apa rencana Tuhan dengan selalu mendatangkan permasalahan hidup kepada kita saat ini. Bisa jadi Tuhan sedang mendidik kita untuk menjadi manusia yang lebih kuat, tetapi saat peliknya lika – liku kehidupan yang kamu lalui semakin membuat kamu terpuruk, tetaplah bertahan dan jangan hancur didalamnya. Seandainya kamu memang harus hancur, biarkanlah kehidupan yang akan menghancurkamu.
Terlalu lemah dan kecil manusia untuk memprotes terhadap keputusan Tuhan, terlalu Besar dan Agung Tuhan untuk kita protes agar mau mengabulkan semua harapan dan keinginan kita. Tetapi, tetaplah berharap, tetaplah memohon, tetaplah berdoa dan tetaplah berbuat walaupun semua apa yang kita lakukan tidak berakhir seperti yang kita harapkan.
Apapun yang kamu rasakan, kesedihan dan penderitaan atau kesenangan dan kebahagiaan, tetaplah untu kselalu berbuat dan berkarya. Tetaplah merencanakan dan tetaplah lakukan apa yang ingin kamu lakukan karena hidup terlalu sia – sia untuk dijalani tanpa melakukan apapun. Lakukanlah dan kerjakanlah apa yang ada didepanmu dengan sebaik – baiknya. Kalaupun kamu nantinya tidak mendapatkan apa yang kamu inginkan, kamu sudah beruntung karena kamu diberi kesempatan oleh Tuhan untuk merasakan semuanya dan belajar di dalamnya. Kotornya sebuah lumpur tidak selalu buruk dan kejernihan air tidak selalu baik.
Hukum alam juga tidak menuliskan bahwa semua harapan akan terwujud sesuai dengan apa yang diharapkan, keinginan tidak selamanya akan terwujud dalam kenyataan. Semuanya tergantung dari kondisi kita saat ini. Mungkin kita terlalu kotor untuk berharap menjadi seorang yang sempurna, atau terlalu banyak dosa dan kesalahan yang pernah kita lakukan sehingga untuk menjadi seorang yang baik kita harus melalui proses panjang kehidupan. Hukum alam mengatakan bahwa sesuatu yang baik itu akan bersama dengan yang baik dan sesuatu yang buruk itu akan bersama dengan yang buruk. Baik atau buruk disini bukanlah baik atau buruk berdasarkan ukuran dan pandangan manusia tentunya, tetapi baik dan buruk disini adalah menurut alam yang telah ditentukan Tuhan melalui ajaran yang diturunkan-Nya.
Mungkin kita memang terlalu kotor untuk berharap dapat bersama dengan yang bersih. Mungkin terlalu banyak dosa dan kesalahan yang kita lakukan untuk dapat bersama dengan sesuatu yang tanpa dosa. Harapan memang tidak selalu menjadi kenyataan, sebuah pengorbanan tidak selalu akan mendapat balasan manis sesuai dengan yang kita harapkan, tetapi dengan pengorbanan kita telah belajar bagaimana caranya berkorban, melepaskan kita dari ego pribadi dan tentunya kita telah belajar untuk mengalahkan diri kita sendiri.
Penantian tidak selamanya akan terwujud dan harapan tidak selamanya akan menjadi kenyataan. Hidup hanyalah sebuah perjalanan, persiapkan dirimu untuk menghadapi semua hal yang akan kamu temua dan alami didalamnya, entah itu kebahagiaan, kegembiraan, kesenangan sampai penderitaan dan kesedihan. Orang yang kamu sayangi tidak selamanya akan mendatangkan kebahagiaan buat kamu, bahkan sangat mungkin dia akan menjadi sumber penderitaan dan kesedihanmu tetapi walaupun begitu, tetaplah kamu memelihara rasa sayang dalam dirimu, jangan engkau gantikan rasa sayang itu dengan dendam dan kebencian karena dengan kasih sayang hidup ini menjadi damai. Kasih sayang tidak salah, kerinduan juga tidak salah dan menyayangi juga bukan merupakan kesalahan. Jangan pernah menyalahkan orang lain atas penderitaan yang kamu alami, tetapi jadikan hal itu sebagai pelajaran berharga yang akan mengantarkanmu pada suatu kebijaksanaan dan mengenalkanmu kepada kehidupan. Hidup memang tidak selamanya indah, tetapi hidup selamanya akan memberikan apa yang manusia butuhkan, berterimakasihlah kepada kehidupan, dan berterimakasihlah kepada Allah swt sebagai pencipta kehidupan.
Untuk dapat mewujudkan sebuah cita – cita dan keinginan, seorang Nabi yang arif dan bijaksana memerlukan permohonan kepada Tuhan lebih dari sekali, berpuluh bahkan beratus kali. Terlalu kecil dan kotor apabila kita melihat kedalam diri kita apabila dibandingkan dengan seorang Nabi atau orang yang arif dan bijaksana tersebut, apalagi saat kita melakukan protes kepada Tuhan.
Perkataan terkadang memang lebih mudah diucapkan daripada dijalani, kata-kata memang mudah untuk disusun menjadi sebuah kalimat yang menggetarkan jiwa dan kata-kata terkadang tidak mudah untuk diwujudkan dalam kenyataan yang sebenarnya. Tetapi, bersyukurlah karena kamu telah diberi kemampuan untuk mengeluarkan kata-kata itu, diberi kemampuan untuk menyusunnya sehingga menjadi sebuah kalimat yang indah walaupun belum mampu mengobati perih dan sakit yang kamu rasakan. Orang yang hanya melihat seringkali tidak sama dengan orang yang menjalani, yang harus kamu lakukan adalah berhentilah untuk membandingkan karena hidup memang bukan untuk dibandingkan dan hidup bukan sebuah kompetisi. Jadilah orang yang kuat, jangan menjadi orang lemah karena manusia diciptakan untuk menjadi pemimpin dan hanya menjadi orang yang kuat manusia dapat menjalankan tugas kepemimpinannya. Jalani kehidupan dengan kerelaan dan keikhlasan hati, suatu hari nanti kamu akan menemukan jawaban atas pertanyaan – pertanyaanmu tentang kehidupan yang belum terjawab saat ini.
Semua telah diatur dan ditentukan, jangan berharap agar Tuhan menyegerakan ketentuan tersebut. Semuanya sudah ada waktunya, biarlah semua berjalan sesuai dengan ketentuan alam. Berharaplah tetapi jangat hanyut didalamnya, harapan memang tidak selamanya akan menjadi sebuah kenyataan tetapi dengan berharap kamu akan bertahan dalam kehidupan. Jangan pernah mengharapkan balasan dari apa yang telah kamu berikan kepada orang lain, bahkan jangan pernah mengharapkan balasan dari orang lain atas cinta yang telah kamu berikan untuk orang lain kalau kamu tidak ingin apa yang kamu berikan itu sia – sia. Jalani kehidupan dengan keikhlasan walaupun berat, sakit dan penderitaan yang kamu alami karena pada akhirnya nanti bukanlah menyangkut hubunganmu dengan sesama makhluk ciptaan Tuhan tetapi menyangkut pertanggungjawabanmu dan hubunganmu dengan Tuhanmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar